Monday, March 7, 2016

Tugas 5 Membuat Dialog Berbentuk Teks “Anekdot Hukum Peradilan.”

Tugas 5 Membuat Dialog Berbentuk Teks “Anekdot Hukum Peradilan.”
Bacalah teks “Anekdot Hukum Peradilan.” Tersebut sekali lagi, kemudian kerjakanlah tugas-tugas berikut ini!
(1) Buatlah dialog berdasarkan teks anekdot tersebut. Teruskan formulasi yang telah dibuat untuk kalian berikut ini.
Keluarga pemilik                           : Yang Mulia Hakim, saya tidak terima keluarga saya kehilangan pedati beserta kuda dan dagangan di dalamnya karena jembatan yang dilalui roboh. Pembuat jembatan itu harus di hukum.
Yang Mulia Hakim                        : Baiklah, Aku akan memanggil si Pembuat Jembatan untuk mengadinya.
                                                               Hai Pembuat Jembatan, kamu akan dihukum karena telah membuat jembatan yang mudah rusak sehingga membuat tukang pedati kehilangan pedatinya beserta barang-barang yang ada di dalamnya. Sekarang, katakan pembelaanmu!
Pembuat jembatan                     : Yang Mulia Hakim, Saya tidak bersalah, jembatan itu rusak karena saya memakai kayu yang sudah disediakan oleh Tukang Kayu.
Yang Mulia Hakim                        : baiklah, Aku akan memanggil si Tukang Kayu untuk mengadilinya.
                                                               Kau, Tukang kayu. Kau telah dituduh menyediakan kayu yang jelek untuk pembuatan jembatan sehingga jembatan itu rusak dan membuat tukang pedati kehilangan pedati dan barang-barang yang ada di dalamnya. Berikan pembelaanmu!
Tukang kayu                                   : Jangan salahkan Saya Yang Mulia Hakim, Saya tidak bersalah sama sekali. Hal ini terjadi karena saya membeli kayu-kayu tersebut dari Penjual Kayu.
Yang Mulia Hakim                        : Baiklah, akan ku panggil penjual kayu yang telah menjual kayunya kepadamu.
                                                               Penjual kayu, apa kau yang telah menjual kayu kepada tukang kayu ini? apa kau tidak tahu bahwa kayu yang kau itu jelek sehingga membuat jembatan itu rusak?
Penjual Kayu                                  : Yang Mulia Hakim, benar memang Saya menjual kayu kepada tukang kayu. Tetapi, ini bukanlah kesalahan Saya. Saya hanya menjual kayu-kayu yang disediakan oleh pembatu Saya. Dia menyediakan kepada Saya beragam jenis kayu untuk dijual.
Yang Mulia Hakim                        : baiklah.. baiklah.. Aku akan memanggil pembantumu untuk diadili.
                                                               Pembantu Tukang Kayu, apakah engkau menerima tuduhan bahwa kau yang telah menyebabkan jembatan itu rusak?
Pembantu tinggi dan besar      : Baiklah Yang Mulia, Jika memang Saya yang menjadi penyebab rusaknya jembatan sehingga Tukang pedati kehilangan pedati dan barang-barang yang ada di dalamnya maka Saya siap menerima hukumannya.
Yang Mulia Hakim                        : Pengawal.. seret pembantu tukang kayu itu ke penjara!
                                                               Pengawal, apa kau telah melaksanakan tugasku tadi?
Pengawal                                        : Yang Mulia Hakim, ampuni Saya. Saya tidak bermaksud untuk tidak melaksanakan tugas yang anda berikan. Masalahnya adalah penjaranya tidak muat untuk memenjarakan pembantu tukang kayu itu. Badannya terlalu tinggi dan besar. Dia juga tidak mempunyai cukup uang untuk membayar denda.
                                                            : Kalau begitu penjarakan saja pembantu penjual kayu yang lain yang badannya pendek, kurus, dan punya uang untuk membayar denda!
Pembantu pendek dan kurus    : Yang Mulia Hakim, apa kesalahan Saya sehingga harus dipenjara?
Yang Mulia Hakim                        : Kesalahanmu adalah kau ini pendek, kurus, dan punya uang.
                                                               Pengawal bawa dia ke penjara!
Pengawal                                        : Baik, Yang Mulia Hakim.
Yang Mulia Hakim                        : Saudara-saudara, apakah hukuman penjara untuk pembantu pendek, kurus, dan punya uang tadi adil?
Masyarakat                                    : Sangat adil yang mulia Hakim.


Seorang kerabat si Tukang Pedati mengadukan seorang pembuat jembatan kepada yang mulia hakim karena jembatan yang dibuatnya runtuh yang menyebabkan si Tukang Pedati terjatuh ke sungai dan kehilangan pedati beserta barang-barang dagangannya. Si Pembuat Jembatan disalahkan karena kayu untuk bahan jembatan itu tidak kuat dan menyebabkan jembatan itu runtuh. Ketika si Pembuat Jembatan itu dituduh dia tidak mau disalahkan, tetapi menyalahkan si Tukang kayu yang telah menyediakan kayu untuk bahan pembuatan jembatan itu. Si Tukang Kayu ternyata juga menolak tuduhan atas dirinya. Dia menganggap orang yang patut disalahkan adalah si Penjual Kayu yang telah menjual kayu yang jelek. Si Penjual Kayu menyalahkan pembantunya yang telah menyediakan beragam jenis kayu untuk dijual, sehingga dipanggillah pembantu si Tukang Kayu. Ketika dipanggil, ia tak mampu memberi alasan kepada yang mulia hakim. Akhirnya dia diperintahkan untuk di penjara. Namun, penjara itu tidak muat karena tubuh pembantu si Tukang Kayu terlalu tinggi dan besar. Dia juga tidak mempunyai cukup uang untuk membayar denda sehingga akhirnya yang mulia hakim mengutus para pengawal untuk memenjarakan pembantu si Tukang Kayu yang lain yang mempunyai badan pendek, kurus dan mempunyai uang untuk membayar denda. Ketika pembantu itu tiba dihadap yang mulia hakim, dia bertanya kepada yang mulia hakim mengapa dirinya harus di masukkan ke dalam penjara. Yang mulia hakim menjawab, “ini semua terjadi karena kau itu berbadan pendek kurus dan mempunyai uang.”
(2) Ceritakan ulang dengan bahasa kalian sendiri isi teks anekdot tersebut. Teruskan formulasi berikut ini yang telah dibuat untuk kalian.


0 comments:

Post a Comment