Tugas 5 Membuat
Dialog Berbentuk Teks “Anekdot Hukum Peradilan.”
Bacalah teks “Anekdot Hukum Peradilan.” Tersebut sekali
lagi, kemudian kerjakanlah tugas-tugas berikut ini!
(1) Buatlah dialog berdasarkan teks anekdot tersebut.
Teruskan formulasi yang telah dibuat untuk kalian berikut ini.
Keluarga pemilik : Yang Mulia Hakim,
saya tidak terima keluarga saya kehilangan pedati beserta kuda dan dagangan di
dalamnya karena jembatan yang dilalui roboh. Pembuat jembatan itu harus di
hukum.
Yang Mulia Hakim : Baiklah, Aku akan
memanggil si Pembuat Jembatan untuk mengadinya.
Hai
Pembuat Jembatan, kamu akan dihukum karena telah membuat jembatan yang mudah
rusak sehingga membuat tukang pedati kehilangan pedatinya beserta barang-barang
yang ada di dalamnya. Sekarang, katakan pembelaanmu!
Pembuat jembatan : Yang Mulia Hakim, Saya
tidak bersalah, jembatan itu rusak karena saya memakai kayu yang sudah
disediakan oleh Tukang Kayu.
Yang Mulia Hakim : baiklah, Aku akan
memanggil si Tukang Kayu untuk mengadilinya.
Kau,
Tukang kayu. Kau telah dituduh menyediakan kayu yang jelek untuk pembuatan
jembatan sehingga jembatan itu rusak dan membuat tukang pedati kehilangan
pedati dan barang-barang yang ada di dalamnya. Berikan pembelaanmu!
Tukang kayu : Jangan
salahkan Saya Yang Mulia Hakim, Saya tidak bersalah sama sekali. Hal ini
terjadi karena saya membeli kayu-kayu tersebut dari Penjual Kayu.
Yang Mulia Hakim : Baiklah, akan ku
panggil penjual kayu yang telah menjual kayunya kepadamu.
Penjual
kayu, apa kau yang telah menjual kayu kepada tukang kayu ini? apa kau tidak
tahu bahwa kayu yang kau itu jelek sehingga membuat jembatan itu rusak?
Penjual Kayu : Yang Mulia
Hakim, benar memang Saya menjual kayu kepada tukang kayu. Tetapi, ini bukanlah
kesalahan Saya. Saya hanya menjual kayu-kayu yang disediakan oleh pembatu Saya.
Dia menyediakan kepada Saya beragam jenis kayu untuk dijual.
Yang Mulia Hakim : baiklah.. baiklah.. Aku
akan memanggil pembantumu untuk diadili.
Pembantu
Tukang Kayu, apakah engkau menerima tuduhan bahwa kau yang telah menyebabkan
jembatan itu rusak?
Pembantu tinggi
dan besar : Baiklah Yang Mulia, Jika
memang Saya yang menjadi penyebab rusaknya jembatan sehingga Tukang pedati
kehilangan pedati dan barang-barang yang ada di dalamnya maka Saya siap menerima
hukumannya.
Yang Mulia Hakim : Pengawal.. seret
pembantu tukang kayu itu ke penjara!
Pengawal,
apa kau telah melaksanakan tugasku tadi?
Pengawal : Yang
Mulia Hakim, ampuni Saya. Saya tidak bermaksud untuk tidak melaksanakan tugas
yang anda berikan. Masalahnya adalah penjaranya tidak muat untuk memenjarakan
pembantu tukang kayu itu. Badannya terlalu tinggi dan besar. Dia juga tidak
mempunyai cukup uang untuk membayar denda.
:
Kalau begitu penjarakan saja pembantu penjual kayu yang lain yang badannya
pendek, kurus, dan punya uang untuk membayar denda!
Pembantu pendek
dan kurus : Yang Mulia Hakim, apa
kesalahan Saya sehingga harus dipenjara?
Yang Mulia Hakim : Kesalahanmu adalah kau
ini pendek, kurus, dan punya uang.
Pengawal
bawa dia ke penjara!
Pengawal : Baik,
Yang Mulia Hakim.
Yang Mulia Hakim : Saudara-saudara, apakah
hukuman penjara untuk pembantu pendek, kurus, dan punya uang tadi adil?
Masyarakat : Sangat adil
yang mulia Hakim.
Seorang
kerabat si Tukang Pedati mengadukan seorang pembuat jembatan kepada yang
mulia hakim karena jembatan yang dibuatnya runtuh yang menyebabkan si
Tukang Pedati terjatuh ke sungai dan kehilangan pedati beserta
barang-barang dagangannya. Si Pembuat Jembatan disalahkan karena kayu untuk
bahan jembatan itu tidak kuat dan menyebabkan jembatan itu runtuh. Ketika
si Pembuat Jembatan itu dituduh dia tidak mau disalahkan, tetapi
menyalahkan si Tukang kayu yang telah menyediakan kayu untuk bahan
pembuatan jembatan itu. Si Tukang Kayu ternyata juga menolak tuduhan atas
dirinya. Dia menganggap orang yang patut disalahkan adalah si Penjual Kayu
yang telah menjual kayu yang jelek. Si Penjual Kayu menyalahkan pembantunya
yang telah menyediakan beragam jenis kayu untuk dijual, sehingga
dipanggillah pembantu si Tukang Kayu. Ketika dipanggil, ia tak mampu
memberi alasan kepada yang mulia hakim. Akhirnya dia diperintahkan untuk di
penjara. Namun, penjara itu tidak muat karena tubuh pembantu si Tukang Kayu
terlalu tinggi dan besar. Dia juga tidak mempunyai cukup uang untuk membayar
denda sehingga akhirnya yang mulia hakim mengutus para pengawal untuk
memenjarakan pembantu si Tukang Kayu yang lain yang mempunyai badan pendek,
kurus dan mempunyai uang untuk membayar denda. Ketika pembantu itu tiba
dihadap yang mulia hakim, dia bertanya kepada yang mulia hakim mengapa
dirinya harus di masukkan ke dalam penjara. Yang mulia hakim menjawab, “ini
semua terjadi karena kau itu berbadan pendek kurus dan mempunyai uang.”
|
(2) Ceritakan ulang dengan bahasa kalian sendiri isi teks anekdot tersebut.
Teruskan formulasi berikut ini yang telah dibuat untuk kalian.
0 comments:
Post a Comment