1 Fungsi organ limfatik
Organ
limfatik dapat dibagi menjadi 2 menurut fungsinya, yaitu
a.
Limfatik primer atau sentral
Limfatik primer teridiri dari 2 organ, yaitu
-
Sumsum Tulang
Sumsung tulang terdapat di dalam hampir semua jenis
tulang, terutama tulang pipa. Pada awal neonatus atau bayi seluruh tubuh berisi
sumsung tulang merah sedangkan berdasar pertumbuhan semakin lama akan
tergantikan dengan sumsum tulang kuning yang berisi banyak sel adiposa. Sumsum
tulang merah merupakan tempat hematopoesis. Hematopoesis merupakan proses
diferensiasi sel stem menjadi sel darah mieloid dan limfoid. Sel limfoid
nantinya akan berkembang menjadi sel limfosit T, limfosit B, dan NK sel.
Limfosit B kemudian mengalami maturasi disini. Sedangkan, limfosit T akan
menuju Thymus dan bermaturasi disana.
-
Thymus
Thymus merupakan organ yang terletak di mediastinum
tubuh. Limfosit T yang menuju Thymus nantinya akan menjadi matur dan
imunokometen sehingga siap menuju organ limfatik sekunder.
b.
Limfatik sekunder
Limfatik sekunder merupakan tempat pemberhentian sel B
dan Sel T yang sudah mengalami maturasi di limfatik primer. Sehingga nantinya
Sel T akan melakukan proliferasi dan spesifikasi pajanan. Pada kondisi terpapar
patogen tertentu kemungkinan akan mengalami perbesaran. Organ limfatik sekunder
terdiri atas 3, yaitu:
-
Limfonodus
Limfonodus merupakan tempat pertemuan berbagai saluran
limfe dan terdapat banyak sekali di tubuh (sekitar >600) berbentuk nodular.
Tempat yang banyak terdapat limfonodus adalah di sekitar leher, axila, dan
selangkang. Sehingga jika terjadi infeksi dari beberapa antigen seperti virus,
bakteri, jamur dll. Dapat mengakibatkan pembengkakan.
-
Limpa
Limpa merupakan organ limfatik terbesar dan terletak di
cavum abdominal dexter posterior diafragma, fungsi limpa:
1.
Sebagai tempat cadangan darah
2.
Menghancurkan sel darah merah yang sudah tua.
3.
Mengatur siklus zat besi
4.
Menyimpan sel monosit sel darah putih.
-
Tonsila
Letak tonsila ada di 3 tempat yaitu tonsila lingualis
(facies dorsalis radix linguae), tonsila pharingeal (dinding dorsal
nasopharing), dan tonsila palatina (arcus glosopalatinus dan
pharingopalatinus). Fungsi tonsila adalah sebagai pertahanan tubuh.
2 Mekanisme
Setiap
pajanan akan melewati barrier-barrier tubuh seperti kulit. Setelah masuk tubuh
ada yang menyebar lewat cairan seperti plasma dan ada yang menginvasi sel
sehingga sel menjadi rusak atau mengalami nekrosis. Agar tubuh bertahan
terhadap pajanan antigen maka pertahanan pertama dilakukan oleh sel imun
perifer yaitu APC yang teridiri dari
limfosit B, makrofag, dan sel dendritik. Pembasmian antigen yang sederhana
dapat dilakukan langsung tetapi untuk antigen ganas atau belum pernah dibasmi
sebelumnya maka sel APC ini akan membawa sebagian anggota tubuh spesifik
antigen untuk dibawa melewati saluran limfe menuju organ limfatik sekunder. Sel
APC akan menyerahkan organel spesifik antigen tersebut ke limfosit T dengan MHC
kelas II (sedangkan sel nonAPC menggunakan MHC kelas I) dan akan ditangkap oleh
sel Th 1 atau 2 (Th 1 untuk intraseluler dan Th2 untuk ekstraseluler) dengan
TCR (T cell receptor). Kemudian sel Th1 akan menyuruh sel B untuk
berproliferasi dengan menggunakan beberapa sitokin seperti IL 5, dan IL 6,
spesifik, dan mempunyai memori terhadap pajanan (sedangkan Th 2 mengeluarkan CD
8 untuk membuat sel infeksius nekrosis dan pecahan nekrosis membuat sel sekitar
kebal serta CD 4 untuk membuat makrofag lebih ganas memakan sel infeksius).
Mekanisme humoral |
Mekanisme seluler |
0 comments:
Post a Comment