Dasar
Teori
Dalam kegiatan pembelajaran di
laboratorium, semua pihak harus menyadari bahwa dalam setiap kegiatan tersebut
mempunyai potensi bahaya dan menimbulkan dampak lingkungan sehingga penting
sekali aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja di dalam laboratorium (Jerussalem,
khayati, 2010). Penerapan keselamatan kerja di laboratorium mikrobiologi sangat
penting untuk diterapkan mengingat banyaknya subyek pengamatan yang mikroskopik
dan bersifat infeksius. Ketidakdisiplinan praktikan dalam mematuhi peraturan
laboratorium yang ditetapkan instansi/universitas akan meningkatkan resiko
kecelakaan kerja. Sehingga setiap instansi/universitas menerapkan sanksi pada
pelanggar peraturan keseselamatan kerja di laboratorium mikrobiologi. Untuk
pengetahuan sedini mungkin, para mahasiswa yang menjadi praktikan diwajibkan
untuk mengetahui pedoman keselamatan kerja di laboratorium mikrobiologi.
Menurut Milliana (2018), Bahan-bahan berpotensi bahaya
di laboratorium mikrobiologi antara lain:
a. Bahan biologis, berupa biakan
kuman, spesimen klinis, dsb.
b. Bahan kimia, berupa zat warna,
bahan asam, dsb.
c. Bahan fisika, berupa api, arus
listrik, dan benda tajam.
Pedoman keselamatan kerja di laboratorium mikrobiologi
ini diperlukan untuk mencegah adanya paparan/kontaminasi terhadap subyek
pengamatan, praktikan, maupun lingkungan.
Hasil
pengamatan dan Pembahasan
Terdapat berbagai potensi bahaya yang terdapat di dalam
laboratorium mikrobiologi. Adapun penggolongannya dapat dibagi menjadi 3
berdasarkan sifat yaitu:
a.
Bahan Biologis
Banyak subyek penelitian berupa mikroorganisme
yang bersifat mikroskopis dan infeksius sehingga dapat membahayakan
keselelamatan praktikan dan lingkungan seperti biakan kuman dan spesimen
klinis.
b.
Bahan Fisika
Banyak terdapat
peralatan berbahan dasar kaca sehingga dibutuhkan kewaspadaan dan
kehati-hatian dalam bekerja di laboratorium dan peralatan dengan suhu, tekanan,
dan arus tinggi di dalam laboratorium.
c.
Bahan kimia
Banyak terdapat cairan kimia yang digunakan
dalam proses praktikum yang berbahaya. Seperti zat warna dan cairan asam.
1. Jelaskan prosedur keamanan sebelum, selama dan
setelah bekerja di Laboratorium Mikrobiologi!
Berikut
merupakan prosedur keamanan sebelum bekerja di laboratorium mikrobiologi:
a.
Mengetahui dan memahami nama, fungsi, prinsip kerja serta cara
kerja peralatan yang akan digunakan.
b.
Melakukan teknis asepsis cuci tangan 7 langkah
c.
Menyemprot tangan dengan alkohol
d.
Menggunakan alat perlindungan diri utama laboratorium berupa jas
lab, safety goggle, masker, dan gloves.
e.
Mensterilkan area kerja dan peralatan yang akan dipakai dengan
melakukan dekontaminasi pada meja, kursi, dan perlatan lab dengan alkohol 70%
atau alat penyeteril lainnya.
Berikut
merupakan prosedur keamanan selama bekerja di laboratorium mikrobiologi:
a.
Tidak makan, minum, maupun merokok di dalam laboratorium
b.
Melakukan prosedur sesuai petunjuk praktikum dengan benar dan
hati-hati. Seperti tata cara memindahkan cairan dengan pipet
c.
Memberikan label pada setiap kultur atau zat yang digunakan dengan
nama dan tanggal pembuatannya. Dapat ditempeli stiker dan tulisan yang jelas
dengan warna yang kontras agar memudahkan pembacaan sehingga tidak tertukar.
d.
Menggunakan peralatan sesuai dengan kebutuhan.
e.
Meletakkan peralatan laboratorium sesuai tempat dan fungsinya dalam
praktikum.
Berikut
merupakan prosedur keamanan setelah bekerja di laboratorium mikrobiologi:
a.
Membersihkan meja kerja dengan alkohol 70%
b.
Membuang sisa-sisa praktikum sesuai dengan jenis limbahnya pada
tempat sampah yang disediakan .
c.
Mencuci peralatan yang sudah dipakai dengan sabun secara hati-hati
untuk menghindari alat pecah.
d.
Menempatkan kembali peralatan laboratorium pada tempat semula agar
memudahkan persiapan untuk praktikum selanjutnya.
e.
Membersihkan lantai dari kemungkinan terkena percikan cairan kimia
saat proses praktikum berlangsung.
f.
Membuang gloves pada tempat sampah berbahaya. Kemudian
mencuci tangan 7 langkah dengan sabun dan keringkan. Jika perlu gunakan alkohol
70% kembali untuk mensterilkan.
2. Jelaskan prosedur keamanan saat bekerja dengan
biakan bakteri!
Berikut
merupakan prosedur keamanan saat bekerja dengan biakan bakteri:
a.
Menggunakan alat perlindungan diri utama laboratorium berupa jas
lab, safety goggle, masker, dan gloves.
b.
Mencuci tangan dengan sabun antiseptik sebelum dan sesudah bekerja
dalam laboratorium mikrobiologi.
c.
Melakukan dekontaminasi area kerja sebelum dan sesudah melakukan
praktikum.
d.
Memperhatikan posisi duduk yang nyaman dan tegak serta tidak
mendekatkan wajah ke meja kerja untuk menghindari infeksi.
e.
Selalu menggunakan rak untuk meletakkan tabung reaksi maupun kaca
preparat yang berisi spesimen atau medium kultur untuk menghindari tabung
reaksi dan kaca preparat pecah.
f.
Menggunakan sengkelit lingkaran penuh dan pembakar gas/ bunsen
dengan benar dan penuh kehati-hatian untuk menghindari percikan bahan
infeksius.
g.
Mengambil atau memindahkan biakan mikroorganisme dari kultur dengan
benar dan hari-hati.
3. Berikan satu contoh kasus kecelakaan di
Laboratorium Mikrobiologi dan prosedur tindakan keamanan untuk mengatasinya!
Apabila terjadi kecelakaan ringan seperti pecahnya
tabung reaksi yang terdapat zat atau kultur mikroorganisme di dalamnya dapat
dilakukan tahapan berikut:
a. Memberi
peringatan kepada seluruh praktikan yang bekerja disekitar tumpahan zat.
b. Mengisolasi
area tumpahan agar tidak menyebar.
c. Memindahkan
pecahan yang tajam dengan menggunakan sarung tangan.
d. Melakukan
pengelapan dan dekontaminasi area
e. Melaporkan
kepada penanggung jawab praktikum atau asisten praktikum.
f. Melakukan
pengobatan ringan apabila ada yang terkena pecahan kaca.
g. Membuat
laporan tertulis mengenai insiden yang terjadi secara rinci.
0 comments:
Post a Comment