Swelling parotitis |
1.
Droplet
udara
2.
Kontak
langsung dengan penderita parotitis lain
3.
Kontak
dengan cairan penderita berupa muntahan, saliva, dan urin baik secara langsung
maupun dari peralatan yang telah terkontaminasi.
Virus
tersebut masuk tubuh bisa melalui sel epitel hidung atau mulut kemudian
melakukan replikasi di tempat tersebut. Virus ini dapat masuk ke darah
(viremia) dan kemudian masuk ke kelenjar parotis (parotitis) dan organ lain
(ginjal, SSP, dst). Masuknya virus ke organ parotis bukanlah suatu keharusan.
Sehingga infeksi paramyxovirus tidak harus menyebabkan parotitis.
Paramyxovirus
mengalami masa inkubasi selama 2 minggu sampai 4 minggu (16-18 hari) yang
merupakan khas pada infeksi virus ini. kemudian virus ini akan ditemukan di
saliva 2 hari setelah awitan dan 9 hari setelah awitan baru muncul edema pada
kelenjar paortis.
Selain
bereplikasi di saluran pernapasan atas virus ini dapat bereplikasi di epitel
organ dalam dan ditemukan sering menginfeksi ginjal. Sehingga virus ini dapat
ditemui di urin hospes menetap selama 14 hari.
Penderita
parotitis umunya terjadi pada anak-anak usia 5-9 tahun berkaitan erat dengan
mulai meningkatnya aktivitas yang memungkinkan adanya kontak dengan penderita
parotitis dan juga belum terbentuknya imunitas permanen terhadap paramyxovirus.
Sedangkan pada bayi <6 3-7="" 4="" 6="" a="" akan="" akut="" anigen="" antibodi="" antigen-antigen="" antigen="" awitan="" berbagai="" berhubungan="" bermakna="" bertahun-tahun.="" bulan.="" bulan="" dan="" dari="" dengan="" di="" disekresi="" ditemukan="" f1="" glikoprotein="" hari="" hidup="" hn="" ibu.="" igg="" igm="" imunitas="" imunoglobulin="" infeksi="" ini="" internal="" kali="" konvalesens.="" kurang="" lambat="" lebih="" masih="" membentuk="" mendapatkan="" menetap="" menunjukkan="" menyebabkan="" minggu="" muncul="" namun="" nasofaring="" netralisasi="" nukleokapsid="" o:p="" pada="" pajanan="" pasif="" penderita="" peningkatan="" pertama="" protein="" s="" sebagai="" secara="" sedangkan="" sehingga="" sementara="" serologinya="" serum="" setelah="" seumur="" subklinis="" terbentuk="" terbentuknya="" terhadap="" titer="" tubuh="" uji="" upaya="" v="" virus.="" virus="" yaitu="" yang="">6>
Infeksi
virus akan menyebabkan aktivasi respon inflamasi sehingga merangsang bradikinin
dan histamin untuk melakukan vasodilatasi dan meningkatkan permeabilitas
pembuluh darah yang menyebabkan ekstrasudasi cairan ke interstitisal dan
menyebabkan bengkak pada wajah bagian pipi berdasarkan letak anatomis kelenjar
parotis tersebut berada yaitu regio posterior auricular. Bengkak juga dapat
terjadi karena adanya invasi dari limfosit, peningkatan tekanan hidrostatik dan
penurunan tekanan onkotik akibat infeksi. Ketika bengkak ini menekan nervus
fascialis yang berputar melingkar daerah molar 1 dan 2 maka akan menimbulkan
manifestasi nyeri dan trismus.
Terjadinya
infeksi akan mengundang sel darah putih monosit untuk measuki jaringan yang
terinfeksi, hal ini dipermudah oleh peningkatan permeabilitas pembuluh darah
akibat adanya histamin. Monosit menjadi makrofag di jaringan dan akan memakan
virus. Selain itu makrofag mengeluarkan sitokin-sitokin inflamasi IL1, IL2,
TNFalfa yang akan merangsang sel endotel hipotalamus dibantu oleh enzim
fosfolipase A2 yang akan menghasilkan asam arakidonat dan akan menghasilkan
prostaglanlandin pada jalur COX sehingga terjadi peningkatan termostat poin
hipotalamus sehingga penderita akan mengalami peningkatan suhu tubuh/demam.
Akibat
adanya pembengkakan bagian pipi dan rasa nyeri sehingga menyebabkan kesulitan
dalam membuka mulut dan melakukan pengunyahan sehingga akan menyebabkan pasien
malas untuk makan dan timbulah anoreksia. Anoreksia juga dapat disebabkan
karena demam dan nyeri seluruh tubuh akibat infeksi organ lain karena virus
dapat menyebar melalui darah. Anoreksia membuat penderita parotitis kekurangan
energi sehingga terjadi malaise. Kegelisahan dapat terjadi disebabkan karena
sebagian besar pasien merupakan anak-anak dan kurangnya pengetahuan orang tua
terhadap penyakit sehingga tidak mengetahui penatalaksanaan dengan baik.
0 comments:
Post a Comment