1. Seorang
anak laki-laki berusia 8 tahunmenderita nyeri tenggorok berat. Pada pemeriksaan
terlihat eksudat keabuan (pseudomembran) di tonsil dan faring. Diagnosis
banding faringitis berat seperti ini meliputi infeksi oleh streptokokus grup A,
infeksi virus epstein Barr Virus, faringitis Neisseria gonorrhea, dan difteri. Penyebab
faringitis anak laki-laki tersebut yang paling mungkin adalah
a.
Basil gram negatif
b.
Virus RNA sense positif beruntai TUNGGAAL
c.
Kokus gram positif katalase yang positif tumbuh
berkelompok
d.
Basil gram positif
berbentuk gada
e.
Virus RNA beruntai ganda
2. Mekanisme
primer patogenesis penyakit anak laki-laki (pertanyaan nomer 1) tersebut adalah
a.
Peningkatan akhir monofosfat adenosisn siklik
intraseluler
b.
Kerja eksotoksin pirogenik (supraantigen)
c.
Inaktivasi asetilkolin esterase
d.
Kerja enterotoksin A
e.
Inaktivasi pemanjangan
faktor 2
3. Difteri
kulit yang terjadi pada anak area tropis secara khas
a.
Tidak terjadi pada anak yang divaksinasi dengan
toksoid difteri
b.
Secara klinis berbeda dengan infeksi kulit (pioderma,
impetigo) yang disebabkan oleh streptococcus
pyrogens dan staphylococcus aureus
c.
Juga sering di garis lintang utara
d.
Menyebabkan kadar
antitoksin protektif pada sebagian anak ketika mereka berusia 6-8 tahun
e.
Menimbulkan kardiomiopati disebabkan oleh toksin
4. Seorang
laki-laki 48 tahun dibawa ke rumah sakit karena stupor. Ia terlihat kumuh dan
tunawisma serta hidup di penampungan dengan para tunwisma lain yang menghubungi
pihak berwenang ketika pasien tidak dapat dibangunkan. Pasien meminum banyak
anggun yang telah difortifikasi dan minum sangat banyak pada 2 malam
sebelumnya. Suhu tubuhnya 38,5 C dan tekanan darahnya 125/80 mmHg. Ia mengerang
ketika berusaha dibangunkan. Ia menunjukkan tanda kernig dan burdinzki positif,
yang menandakan adanya iritasi mening. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan thorax
menandakan adanya konsolidasi pada lobus bawah paru kiri. Aspirat endotrakeal
memperlihatkan sputum berwarna coklat kemerahan. Pemeriksaan asupan sputum
dengan pewarnaan gram yang menunjukan banyak sel polimorfonuklear dan banyak
diplokokus gram posiifyang berbentuk lanset, pada pungsi lumbal cairan
serebrospinaltampak keruh dan jumlah sel darah putihnya 570nL dengan 95% sel
polimorfonuklear; pewarnaan gram menunjukkan diplokokus gram-positif. Berdasarkan
informasi tersebut, kemungkinan diagnosisnya adalah
a.
Pneumona dan meningitis yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus
b.
Pneumona dan meningitis yang disebabkan oleh Streptococcus pyrogens
c.
Pneumona dan meningitis yang
disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae
d.
Pneumona dan meningitis yang disebabkan oleh Enterococcus faecalis
e.
Pneumona dan meningitis yang disebabkan oleh Neisseria meningitidis
5. Pasien
dengan pertanyaan nomer 4 mulai diberikan antibiotik untuk melawan berbagai
kemungkinan mikroorganisme. Kemudian, biakan sputum dan cairan serebrospinal
menumbuhkan diplokokus gram positif dengan minimum inhibitory infiltration concentration (MIC) terhadap penicilin G>2
ng/ml. Obat untuk pasien ini sampai uji
sensitivitas lebih lanjut dapat dilakukan adalah
a.
Penisilin G
b.
Nafsilin
c.
Trimetropin-sulfametoksazol
d.
Gentamisin
e.
Vankomisin
6. Infeksi
ini (nomer 4) dapat dicegah oleh
a.
Benzantin penisilin intramuskular profilaktik
setiap 3 minggu
b.
Vaksin polisakarida kapsular
23 valen
c.
Vaksinyang melawan polisakarida kapsular yang serogroup
A,C, Y, dan W135
d.
Vaksin yang poliribosirbitol polisakarida
kapsular yang terikat secara kovalen dengan protein
e.
Penisilin V oral setiap hari
7. Mana
yang termasuk patogenesis organisme yang menyebabkan infeksi (nomer 4)
a.
Invasi sel yang melapisi alveoli dan masuk ke
dalam sirkulasi venula paru
b.
Resistensi terhadap fagosistosis yang
diperantari oleh protein M
c.
Migrasi ke kelenjar limfe mediastinum tempat
terjadinya perdarahan
d.
Setelah fagositosis, organisme melisiskan
vakuola fagosist dan dilepaskan ketika sel fagosistik masuk ke dalam sirkulasi
e.
Penghambatan fagositosis
oleh kapsul polisakarida
8. Protein
polisakarida kapsuler 7 valen mengonjugasi vaksin untuk patogen pada pertanyaan
nomer 4 dianjurkan
a.
Untuk usia 18 tahun dan orang dewasa tertentu
b.
Haya untuk orang yang terpajan dengan penderita
penyakit yang disebabkan oleh organisme tersebut
c.
Untuk anak-anak berusia
2-23 bulan dan anak-anak tertentu yang berusia 59 bulan
d.
Untuk anak-anakyang berusia 24-72 bulan
e.
Untuk semua kelompok umur di atas usia 2 bulan
9. Seorang
petugas kepala penjara 55 tahun di Vermont menemukan seekor tikus air mati di
pinggir sungai. Kemudian dia mengambil mayat binatang tersebut, danberpikir
mungkin tikus ini mati karena terperangkap
atau ditembak secara ilegal, ternyata tikus ini tidak tertembak atau
terperangkap, dan petugas tersebut menguburnya. Empat hari kemudian dia
menderita ulkus 1.5 cm yang terasa nyeri pada jari telunjuk tangan kanannya,
ulkus 1 cm pada dahi kanannya dan nyeri pada aksila kanannya. Pada pemeriksaan
fisik juga ditemukan adanya limfadenopati aksila kanan. Pasien tersebut
kemungkinan terinfeksi...
a.
Spesies brucella
b.
Ricketsia ricketsii
c.
Salmonella typhi
d.
Haemophilus drucei
e.
Francisella tularensis
10. Seorang
anak laki-laki 18 bulan sedang bermain dengan seorang anak penderita meingitis haemophulus influenz. Orang tua anak tersebut konsultasi dengan
dokter anaknya, dan dokter tersebut mengatakan tidak perlu khawatir, anaknya
tidak akan tertular karena sudah diimunisasi dengan vaksin konjugat poliribosa
fosfat (PRP) protein. Mengapa bayi usia
2 bulan sampai 2 tahun perlu diimunisasi dengan vaksin konjugat polisakarida
protein?
a.
Protein konjugat adalah protein toksoid difteri
dan tujuannya adalah agar bayi yang diimunisasi dapat membentuk antibodi
spontan terhadap difteri
b.
Bayi usia 2 bulan sampai
2 tahun tidak berespon secara imunologi terhadap vaksin polisakardia yang tidak
terkonjugasi dengan suatu protein
c.
Vaksin konjugatdirangsang untuk anak yang lebih
besar, dewasa serta bayi
d.
Antibodi maternal ( transpalsenta ) yang melawan
haemophulus influenza hilang dari sirkulasibayi 2 bulan
e.
Tidak ada jawaban yang benar